KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah
penulis panjatkan kehadirat Allah SWT , karena berkat rahmat izin dan
petunjuknya penulis mampu menyelesaikan laporan biologi ini tepat pada
waktunya.
Laporan ini penulis buat untuk memenuhi syarat dalam melaksanakan praktik
biologi dan menjadi pembelajaran bagi kita semua agar kita selalu mengetahui
system pencernaan manusia.
Penulis
menyadari bahwa laporan ini masih mempunyai beberapa kekurangan.Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca dan pemerhati IPA Biologi
demi perbaikan dan kemaslahatan laporan ini.
Semoga makalah ini bermanfaat dalam
upaya menambah pengetahuan kita terhadap respirasi pada serangga.
Bontomarannu, 15 April 2013
Penulis
PENDAHULUAN
RESPIRASI
PADA SERANGGA
A.
Latar
Belakang
Istilah respirasi sel menyangkut proses
enzimatik di dalam sel dimana molekul karbohidrat, asam lemak , dan asam amino
diuraikan menjadi karbon dioksida dan air dengan konservasi energy biologis
yang sangat bermanfaat bagi organisme itu sendiri.
Semua
sel hidup mendapat energy yang berguna dari reaksi enzimatik dimana elektron
mengalir dari tingkat energi satu ke tingkat energi lainnya. Bagi kebanyakan
organisme, oksigen merupakan akseptor elektron terakhir, oksigen bereaksi
dengan elektron dan ion hidrogen untuk membentuk air. Elektron dipindahkan ke
oksigen dengan suatu sistem enzim yang terdapat dalam mitokondria yang disebut
dengan sistem pemindahan elektron.
Oksigen diperlukan oleh semua
organisme karena berfungsi sebagai akseptor hydrogen dan akseptor elektron
terakhir dalam proses pernafasan sel. Tanpa oksigen, produksi energi pada
organisme aerob akan berhenti. Karbondioksida merupakan salah satu metaboit
terbesar berasal dari oksidasi karbohidrat, protein, dan lemak. Gas yang
bersifat asam ini harus dibuang dari dalam tubuh organisme.
Hewan bernafas dengan mengambil O2
dari lingkungan dan hasil CO2 dilepaskan ke lingkungannya. Pada
hewan berukuran besar terdapat alat respirasi pernafasan yang sesuai dengan
lingkungannya, sedangkan pada hewan kecil, pengambilan O2 cukup
dengan difusi.
Pengambilan O2 pada banyak
hewan rendah (invertebrata) mempunyai hubungan langsung dengan tekanan partial
O2. Kecepatan pengambilan O2 dari lingkungannya
tergantung pada kecepatan penggunaan O2 pada proses pernafasan sel.
Biasanya difusi CO2 ke lingkungannya lebih cepat dari pada difusi O2
dari lingkungan kedalam tubuhnya. Pada vertebrata, konsentrasi CO2
akan merangsang kecepatan pernafasan.
Resprasi pada insecta
Kelas hexapoda seringkali disebut
sebagai insecta atau serangga, yang memiliki kaki yang berjumlah enam. Namun
tidak semua anggotanya selalu memiliki kaki enam. Golongan serangga primitif
memmiliki kaki setiap ruas tubuhnya. Selama daur hidupnya serangga mengalami
pergantian bentuk yang disebut metamorfosis, dengan jalan melakukan
pengelupasan kulit yang disebut ekdisis. Metamorfosis ada dua macam, yaitu
metamorfosis tak sampurna dan metamorfosis sempurna.
Serangga dapat ditemukan di mana-mana,
misalnya di air, darat, dan udara atau di tumpukan buku-buku. Ada yang hidup
bebas ada juga yang pasarit. Ada yang mengeluarkan cahaya di malam hari, ada
pula yang mengeluarkan suara yang nyaring. Ada yang memiliki nilai ekonomi dan
ada juga yang merugikan. Serangga merpakan hewan yang paling sukses hidup
didunia karena dapat beradaptasi dengan segala kondisi lingkungan.Anggota
Insekta sekitar 900.000 jenis yang berbagi menjadi 25 ordo. Insekta dipelajari
dalam ilmu khusus yaitu entomologi.
Gambar 1. Grassopper
I.Sistem respirasi pada insecta
Gambar 2.
Insecta
Corong hawa (trakea) adalah alat pernapasan yang dimiliki oleh serangga
dan arthopoda lainya. Pembuluh trakea bermuara pada lubang kecil yang ada di
kerangka luar (eksosleketon) yang disebut spirakel. Spirakel
berbentuk pembulu silindris yang berlapis zat kitin, dan terletak berpasangan
pada setiap segmen tubuh. Spirakel mempunyai katup yang dikontrol oleh otot
sehingga membuka dan menutupnya spirakel terjadi secara teratur. Pada ummunya
spirakel terbuka selama serangga terbang, dan tertutup saat serangga
beristirahat.
Oksigen
dari luar masuk lewat spirakel. Kemudian udara dari spirakel menuju
pembuluh-pembuluh trakea dan selanjutnya trakea bercabang lagi bercabang lagi
menjadi cabang halus yang disebut trakeolus sehingga dapat mencapai
seluruh jaringan dan alat tubuh bagian dalam.Trakeolus tidak berlapis
kitin, berisi cairan, dan dibentuk oleh sel yang
disebut trakeoblas. Pertukaran gas terjadi antara trakeolus dengan
sel-sel tubuh. Trakeolus ini mempunyai fungsi yang sama dengan kalpiler pada
sistem pengangkutan (transportasi) pada vertebrata.
Makanisme pernapasan pada
serangga, misalanya belalang, adalah sebagai berikut :
Jika otot perut belalang berkontraksi, maka trekea
mexrupih sehingga udara kaya CO2 keluar. Sebaliknya, kerja otot
perut belalang berelaksasi maka trakea kembali pada volume semula sehingga
tekanan udara menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan di luar sebagai
akibatnya udara di luar yang kaya O2 masuk ke trakea.
Sistem trakea berfungsi mengangkut O2 dan
mengedarkannya ke seluruh tubuh, dan sebaliknya mengangkut CO2 basil
respirasi untuk dikeluarkan dari tubuh. Dengan demikian, darah pada serangga
hanya berfungsi mengangkut sari makanan dan bukan untuk mengangkut gas
pernapasan.
Di bagian ujung trakeolus terdapat cairan sehingga
udara mudah berdifusi ke jaringan. Pada serangga air seperti jentik nyamuk
udara diperoleh dengan menjulurkan tabung pernapasan ke permukaan air untuk
mengambil udara.
Serangga air tertentu mempunyai gelembung udara
sehingga dapat menyelam ke dalam air dalam waktu lama. Misalnya,
kepik Notonecta sp. Mempunyai gelembung udara di organ yang
menyerupai rambut pada permukaan vertikal. Selama menyelam, O2 dalam
gelembung dipindahkan melalui sistem trakea ke sel-sel pernapasan.
Selain itu, ada pula serangga yang mempunyai insang
trakea yang berfungsi menyerap udara dari air atau pengambilan udara melalui
cabang-cabang halus serupa insang. Selanjutnya dari cabang halus ini oksigen
diedarkan melalui pembuluh trakea.
B.
Tujuan
Untuk
mengetahui proses respirasi serangga saat bernafas.
PEMBAHASAN
Alat
dan bahan
·
Respirometer
·
Zat warna
·
KOH
·
Hewan serangga
·
Kapas
·
saleb
Cara
kerja
1.
Timbang serangga .
2.
Ambil kapas,
masukkan ke dalam tabung respirometer dan beri 5 ml KOH/NaOH
3.
Masukkan kain kasa
dalm tabung tersebut dan letakkan diatas kapas
4.
Kemudian masukkan
serangga ke dalam tabung respirometer dengan posisi tabung ditidurkan dan
biarkan sebentar (sekitar 3 menit)
5.
Tutup respirometer
dengan pipa berskala
6.
Teteskan larutan warna
pada pipa berskala 5 menit safranin tidak pad
7.
tunggu beberapa menit sampai larutan
warna tersebut berhenti dengan menggunakan stop watch.
8.
Baca skalanya pada tiap
menit.
9.
Lakukan percobaan
yang sama padapada warna-warna yang lain.
Hasil
pengamatan
Periode l
Waktu : 11 menit
Skala : 10 skala yang dilewati
Periode ll
Waktu : 9.30
menit
Skala : 10 skala
yang dilewati
Periode lll
Waktu :
17.16 menit
Skala : 10
skala yang dilewati
METODE
PENELITIAN
HASIL
PENELITIAN :
Dari data yang diambil melalui uji coba dengan respirometer sederhana. Mengukur
kecepatan respirasi hewan dengan larutan berwarna . Data diambil
dengan cara mengamati kedudukan larutan warna pada skala respirometer
tiap menit.Hal ini dipastikan karena larutan warna yang bergerak
tersebut disebabkan oleh aktivitas belalang dan KOH. Peran KOH adalah menyerap
H2O hasil respirasi, karena KOH bersifat hidrofil (ea rahm) maka H2O
hasil dari respirasi akan diserap oleh KOH. Maka dari itu KOH dilapisi kapas
agar sifat kaustik
dari KOH tidak terlalu berefek pada makhluk hidup yang ada di dalam tabung
ketika melakukan ekspirasi, CO2 dari sisa ea rahm belalang akan
diikat oleh KOH menjadi K2CO3 dan H2O. 2KOH +
CO2 K2CO3 + H2O Dimana CO2
memiliki volume terbesar karena merupakan gas. Sedangkan K2CO3
sendiri berbentuk padat. Akibatnya, volume CO2 dalam tabung kaca
berisi belalang akan terus berkurang karena CO2 diikat menjadi K2CO3.
Volume udara yang berkurang akan menyebabkan adanya tekanan ea rah yang
menyebabkan larutan larutan berwarna bergerak menuju tabung kaca yang
berisi belalang. Sehingga semakin banyak udara yang dibutuhkan maka semakin
cepat laju respirasinya, maka larutan berwarna juga akan lebih cepat
bergerak ea rah tabung.
PENUTUP
SIMPULAN
Dari hasil pengamatan yang
telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa Laju respirasi pada belalang saat
dimasukkan ke dalam
respirometer. semakin banyak udara yang dibutuhkan maka semakin cepat laju
respirasinya, maka larutan berwarna juga akan lebih cepat bergerak ke
arah tabung pernapasan pada serangga dibantu oleh yang berfungsi untuk
mengikat CO2, .
DOKUMENTASI PRAKTEK