Minggu, 07 April 2013





KATA PENGANTAR
            Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT , karena berkat rahmat izin dan petunjuknya penulis mampu menyelesaikan laporan biologi ini tepat pada waktunya.
             Laporan ini penulis buat untuk memenuhi syarat dalam melaksanakan praktik biologi dan menjadi pembelajaran bagi kita semua agar kita selalu mengetahui system pencernaan manusia.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih mempunyai beberapa kekurangan.Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca dan pemerhati IPA Biologi demi perbaikan dan kemaslahatan laporan ini.
Semoga makalah ini bermanfaat dalam upaya menambah pengetahuan kita terhadap urine.


  Bontomarannu, 15 April  2013


                                                                                                                            Penulis



                                                     BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
  Urine terbentuk setelah melalui proses penyaringan darah di ginjal. Darah masuk ginjal melalui pembuluh nadi ginjal. Ketika berada di dalam membran glomenulus, zat-zat yang terdapat dalam darah (air, gula, asam amino dan urea) merembes keluar dari pembuluh darah kemudian masuk kedalam simpai/kapsul bowman dan menjadi urine primer. Proses inidisebutfiltrasi.
Urine primer dari kapsul bowman mengalir melalui saluran-saluran halus (tubulus kontortokus proksimal). Di saluran-saluran ini zat-zat yang masih berguna, misalnya gula, akan diserap kembali oleh darah melalui pembuluh darah yang mengelilingi saluran tersebut sehingga terbentuk urine sekunder. Proses ini disebut reabsorpsi.
Urine sekunder yang terbentuk kemudian masuk tubulus kotortokus distal dan mengalami penambahan zat sisa metabolism maupun zat yang tidak mampu disimpan dan akhirnya terbentuklah urnine sesungguhnya yang dialirkan ke kandung kemih melalui ureter. Proses ini disebut augmentasi. Apabila kandung kemih telah penuh dengan urne, tekanan urine pada dinding kandung kamih akan menimbulkan rasa ingin buang air kecil atau kencing.
Urine mengandung zat padat sebesar 4 persen dan 96 perse air. Zat-zat padat yang ada dalam urine adalah sebagai berikut :
a.   Urea, air dan ammonia sebagai sisa perombakan protein
b. Zat warna empedu yang member warna kuning pada urine
c.   Zat-zat yang berlebihan dalam darah misalnya vitamin, sisa obatan,
d.Garam-garaman khususnya garam dapur.
Banyaknya urine yang dikeluarkan dari dalam tubuh seseorang yang normal sekitar 5 liter setiap hari. Factor yang mempengaruhi pengeluaran urine dari dalam tubuh tergantung dari banyaknya ar yang diminum dan keadaan suhu apabila suhu udara dingin, pembentukan urine meningkat sedangkan jika suhu panas, pembentukan urine sedikit.
Pada saat kita minum banyak air, kelebihan air akan dibuang melalui ginjal. Oleh karena itu jika banyak minum akan banyak mengeluarkan urine. Warna urine setiap orang berbeda-beda. Warna urine biasanya dipengaruhi oleh jenis makanan yang dimakan, jenis kegiatan atau dapat pula disebabkan oleh penyakit. Namun biasanya warna urine normal berkisar dari warna bening sampai warna kuning pucat.


B.     Tujuan penelitian
1.Mengidentifikasi kelainan yang terjadi pada sistem ekresi
2.Mengetahui pH dan kandungan kimia urine.

PEMBAHASAN


Bahan:
·         2 Urin ( Laki-laki dan Perempuan)
·         Larutan Benedit
·         Larutan Biuret
Alat :
·         4 Tabung Reaksi
·         1 Gelas Ukur
·         2 Pipet Tetes
·         Pembakar Spritus
·         Kertas Indikator
·         Korek api
·         Jepit Tabung
Percobaan :

1.      Uji pH Urin :
Bahan:
·         Urin
 Alat :
·         2 Tabung Reaksi
·         Kertas Indikator
·         Jepit Tabung
·         Gelas ukur
·         Pipet

Langkah-langkah:
Ø  Tuangkan urin kedalam gelas ukur sebanyak 2 ml dengan menggunakan pipet tetes,
Ø  Tuangkan urin kedalam tabung reaksi,
Ø  Jepit kertas ndicator dengan menggunakan jepit tabung,
Ø  Lalu masukka kertas indakator kedalam tabung reaksi yang telah berisi urin,
Ø  Lihat perubahan warna yang terjadi pada kertas ndicator yang telah dimasukkan kedalam tabung reaksi yang berisi urin,
Ø  Ph urine dapat diketahui dengan menggunakan alat ukur pada tempat kertas indicator.

Hasil pH urine dari uji coba
v  Hasil urin Kamril menunjukkan angka 5 = pH Asam
v  Hasil urin Suharna menunjukkan angka 6 = pH Asam

2.      Uji Protein Pada Urin
Bahan:
·         Urin
·         Larutan biuret
Alat:
·         2 tabung reaksi
·         Pipet tetes
·         Gelas ukur
Langkah-langkah:
Ø  Tuangkan urin kedalam gelas ukur sebanyak 2 ml dengan menggunakan pipet tetes,
Ø  Tuangkan urin kedalam tabung reaksi,
Ø  Lalu tetesi urine dengan larutan biuret sebanyak 5 tetes dengan menggunakan pipet tetes,
Ø  Setelah di tetesi larutan biuret diamkan urine selama 5 menit,
Ø  Lalu lihat perubahan yang terjadi.
Hasil uji protein pada urin
v  Hasil urin Kamril, berwarna kuning seperti minyak bening agak kabur-kabur
v  Hasil urin Suharna, berwarna kuning seperti minyak agak terang dan ada Kristal-kristal (Natrium klorida)
                                                        

                                                        
3.      Uji Glukosa Pada urin
Bahan:
·         Urin
·         Larutan benedit
Alat
·         2 Tabung reaksi
·         Jepit tabung
·         Pipet tetes
·         Gelas ukur
·         Pembakar spiritus
·         Korek
Langkah-langkah:
Ø  Tuangkan urin kedalam gelas ukur sebanyak 2 ml dengan menggunakan pipet tetes,
Ø  Tuangkan urin kedalam tabung reaksi,
Ø  Lalu tetesi urine dengan larutan benedit sebanyak 5 tetes dengan menggunakan pipet tetes,
Ø  Nyalakan pembakar spiritus dengan menggunakan korek api,
Ø  Jepit tabung reaksi dengan menggunakan jepit tabung agar tangan tidak panas pada saat pemanasab berlangsung,
Ø  Panaskan tabung reaksi yang telah berisi urine dan larutan benedit dengan menggunakan pembakar spirutus selama 2 menit,
Ø  Lalu lihat perubahan yang terjadi.
Hasil uji glukosa pada urine
v  Hasil urin Kamril, berwarna hijau gelap, mengandung 1% glukosa
v  Hasil urin Suharna, berwarna hijau terang, mengandung 2% glukosa
Catatan= Larutan benedit akan bereaksi setelah di panaskan


4.      Uji Amonia Pada Urin
Bahan:
·         Urine
Alat:
·         2 Tabung reaksi
·         Jepit tabung
·         Pembakar spiritus
·         Gelas ukur
·         Korek api
Langkah-langkah:
Ø  Tuangkan urin kedalam gelas ukur sebanyak 2 ml dengan menggunakan pipet tetes,
Ø  Tuangkan urin kedalam tabung reaksi,
Ø  Nyalakan pembakar spiritus dengan menggunakan korek api,
Ø  Jepit tabung reaksi dengan menggunakan jepit tabung agar tangan tidak panas pada saat pemanasan berlangsung,
Ø  Panas tabung reaksi yang telah berisi urine dengan menggunakan pembakar spirutus selama 2 menit sambil menggerak-gerakkan tabung,
Ø  Lalu hirup aroma urin yang telah di panaskan.
Hasil uji ammonia pada urin
v  Hasil urin Kamril, berbau pesing
v  Hasil urin Suharna, berbau pesing
Catatan= Bau seperti pesing yang bemberikan warna pada urin yaitu empedu


METODE PENELITIAN

Hasil Pengamatan
No.
Urine
Uji Urine
Keterangan
pH
Benedit
Biuret
1.
Nur Kamril
5
Hijau Gelap
Kuning
pH          : Dehidrasi
Benedit   : - gula
Biuret     : - protein
2.
Suharna
6
Hijau Terang
Kuning
pH          : Dehidrasi
Benedit    : - gula
Biuret      : - protein















PENUTUP
Kesimpulan :    
 Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa semua siswa yang telah mengadakan tes urine, rata –rata kekurangan air/ dehidrasi. Untuk menghindari hal tersebut, maka dianjurkan untuk minum air 2 liter perhari. Biasanya warna urine normal berkisar dari warna bening sampai warna kuning pucat

Catatan= Bau seperti pesing yang bemberikan warna pada urin yaitu empedu


DOKUMENTASI PRAKTEK
GAMBAR Uji pH :

Gambar Uji protein yang ada dalam urine :

 Gambar Uji Glukosa yang ada dalam Urine


Gambar Uji Amonia pada Urine :





Tidak ada komentar:

Posting Komentar