KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah
penulis panjatkan kehadirat Allah SWT , karena berkat rahmat izin dan
petunjuknya penulis mampu menyelesaikan laporan biologi ini tepat pada
waktunya.
Laporan ini penulis buat untuk memenuhi syarat dalam melaksanakan praktik
biologi dan menjadi pembelajaran bagi kita semua agar kita selalu mengetahui
system pencernaan manusia.
Penulis menyadari bahwa laporan ini
masih mempunyai beberapa kekurangan.Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca dan pemerhati IPA Biologi demi perbaikan dan kemaslahatan
laporan ini.
Semoga
makalah ini bermanfaat dalam upaya menambah pengetahuan kita terhadap urine.
Bontomarannu, 15 April 2013
Penulis
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Urine terbentuk setelah melalui proses
penyaringan darah di ginjal. Darah masuk ginjal melalui pembuluh nadi ginjal.
Ketika berada di dalam membran glomenulus, zat-zat yang terdapat dalam darah
(air, gula, asam amino dan urea) merembes keluar dari pembuluh darah kemudian
masuk kedalam simpai/kapsul bowman dan menjadi urine primer. Proses
inidisebutfiltrasi.
Urine primer dari kapsul bowman
mengalir melalui saluran-saluran halus (tubulus kontortokus proksimal). Di
saluran-saluran ini zat-zat yang masih berguna, misalnya gula, akan diserap kembali
oleh darah melalui pembuluh darah yang mengelilingi saluran tersebut sehingga
terbentuk urine sekunder. Proses ini disebut reabsorpsi.
Urine sekunder yang terbentuk
kemudian masuk tubulus kotortokus distal dan mengalami penambahan zat sisa
metabolism maupun zat yang tidak mampu disimpan dan akhirnya terbentuklah
urnine sesungguhnya yang dialirkan ke kandung kemih melalui ureter. Proses ini
disebut augmentasi. Apabila kandung kemih telah penuh dengan urne, tekanan
urine pada dinding kandung kamih akan menimbulkan rasa ingin buang air kecil
atau kencing.
Urine mengandung zat padat sebesar 4
persen dan 96 perse air. Zat-zat padat yang ada dalam urine adalah sebagai
berikut :
a. Urea, air dan ammonia sebagai sisa perombakan protein
a. Urea, air dan ammonia sebagai sisa perombakan protein
b. Zat warna empedu yang member
warna kuning pada urine
c. Zat-zat yang berlebihan dalam darah misalnya vitamin, sisa obatan,
d.Garam-garaman khususnya garam dapur.
c. Zat-zat yang berlebihan dalam darah misalnya vitamin, sisa obatan,
d.Garam-garaman khususnya garam dapur.
Banyaknya urine yang dikeluarkan
dari dalam tubuh seseorang yang normal sekitar 5 liter setiap hari. Factor yang
mempengaruhi pengeluaran urine dari dalam tubuh tergantung dari banyaknya ar
yang diminum dan keadaan suhu apabila suhu udara dingin, pembentukan urine
meningkat sedangkan jika suhu panas, pembentukan urine sedikit.
Pada saat kita minum banyak air, kelebihan air akan dibuang melalui ginjal. Oleh karena itu jika banyak minum akan banyak mengeluarkan urine. Warna urine setiap orang berbeda-beda. Warna urine biasanya dipengaruhi oleh jenis makanan yang dimakan, jenis kegiatan atau dapat pula disebabkan oleh penyakit. Namun biasanya warna urine normal berkisar dari warna bening sampai warna kuning pucat.
Pada saat kita minum banyak air, kelebihan air akan dibuang melalui ginjal. Oleh karena itu jika banyak minum akan banyak mengeluarkan urine. Warna urine setiap orang berbeda-beda. Warna urine biasanya dipengaruhi oleh jenis makanan yang dimakan, jenis kegiatan atau dapat pula disebabkan oleh penyakit. Namun biasanya warna urine normal berkisar dari warna bening sampai warna kuning pucat.
B.
Tujuan
penelitian
1.Mengidentifikasi kelainan yang terjadi pada sistem ekresi
2.Mengetahui pH dan kandungan kimia urine.
PEMBAHASAN
Bahan:
·
2
Urin ( Laki-laki dan Perempuan)
·
Larutan
Benedit
·
Larutan
Biuret
Alat :
·
4
Tabung Reaksi
·
1
Gelas Ukur
·
2
Pipet Tetes
·
Pembakar
Spritus
·
Kertas
Indikator
·
Korek
api
·
Jepit
Tabung
Percobaan :
1.
Uji pH Urin :
Bahan:
·
Urin
Alat
:
·
2
Tabung Reaksi
·
Kertas
Indikator
·
Jepit
Tabung
·
Gelas
ukur
·
Pipet
Langkah-langkah:
Ø
Tuangkan
urin kedalam gelas ukur sebanyak 2 ml dengan menggunakan pipet tetes,
Ø
Tuangkan
urin kedalam tabung reaksi,
Ø
Jepit
kertas ndicator dengan menggunakan jepit tabung,
Ø
Lalu
masukka kertas indakator kedalam tabung reaksi yang telah berisi urin,
Ø
Lihat
perubahan warna yang terjadi pada kertas ndicator yang telah dimasukkan kedalam
tabung reaksi yang berisi urin,
Ø
Ph
urine dapat diketahui dengan menggunakan alat ukur pada tempat kertas indicator.
Hasil pH urine dari uji coba
v
Hasil
urin Kamril menunjukkan angka 5 = pH Asam
v
Hasil
urin Suharna menunjukkan angka 6 = pH Asam
2.
Uji
Protein Pada Urin
Bahan:
·
Urin
·
Larutan
biuret
Alat:
·
2
tabung reaksi
·
Pipet
tetes
·
Gelas
ukur
Langkah-langkah:
Ø
Tuangkan
urin kedalam gelas ukur sebanyak 2 ml dengan menggunakan pipet tetes,
Ø
Tuangkan
urin kedalam tabung reaksi,
Ø
Lalu
tetesi urine dengan larutan biuret sebanyak 5 tetes dengan menggunakan pipet
tetes,
Ø
Setelah
di tetesi larutan biuret diamkan urine selama 5 menit,
Ø
Lalu
lihat perubahan yang terjadi.
Hasil
uji protein pada urin
v
Hasil
urin Kamril, berwarna kuning seperti minyak bening agak kabur-kabur
v
Hasil
urin Suharna, berwarna kuning seperti minyak agak terang dan ada
Kristal-kristal (Natrium klorida)
3.
Uji
Glukosa Pada urin
Bahan:
·
Urin
·
Larutan
benedit
Alat
·
2
Tabung reaksi
·
Jepit
tabung
·
Pipet
tetes
·
Gelas
ukur
·
Pembakar
spiritus
·
Korek
Langkah-langkah:
Ø
Tuangkan
urin kedalam gelas ukur sebanyak 2 ml dengan menggunakan pipet tetes,
Ø
Tuangkan
urin kedalam tabung reaksi,
Ø
Lalu
tetesi urine dengan larutan benedit sebanyak 5 tetes dengan menggunakan pipet
tetes,
Ø
Nyalakan
pembakar spiritus dengan menggunakan korek api,
Ø
Jepit
tabung reaksi dengan menggunakan jepit tabung agar tangan tidak panas pada saat
pemanasab berlangsung,
Ø
Panaskan
tabung reaksi yang telah berisi urine dan larutan benedit dengan menggunakan
pembakar spirutus selama 2 menit,
Ø
Lalu
lihat perubahan yang terjadi.
Hasil
uji glukosa pada urine
v
Hasil
urin Kamril, berwarna hijau gelap, mengandung 1% glukosa
v
Hasil
urin Suharna, berwarna hijau terang, mengandung 2% glukosa
Catatan=
Larutan benedit akan bereaksi setelah di panaskan
4.
Uji
Amonia Pada Urin
Bahan:
·
Urine
Alat:
·
2
Tabung reaksi
·
Jepit
tabung
·
Pembakar
spiritus
·
Gelas
ukur
·
Korek
api
Langkah-langkah:
Ø
Tuangkan
urin kedalam gelas ukur sebanyak 2 ml dengan menggunakan pipet tetes,
Ø
Tuangkan
urin kedalam tabung reaksi,
Ø
Nyalakan
pembakar spiritus dengan menggunakan korek api,
Ø
Jepit
tabung reaksi dengan menggunakan jepit tabung agar tangan tidak panas pada saat
pemanasan berlangsung,
Ø
Panas
tabung reaksi yang telah berisi urine dengan menggunakan pembakar spirutus
selama 2 menit sambil menggerak-gerakkan tabung,
Ø
Lalu
hirup aroma urin yang telah di panaskan.
Hasil
uji ammonia pada urin
v
Hasil
urin Kamril, berbau pesing
v
Hasil
urin Suharna, berbau pesing
Catatan=
Bau seperti pesing yang bemberikan warna pada urin yaitu empedu
METODE PENELITIAN
Hasil
Pengamatan
No.
|
Urine
|
Uji Urine
|
Keterangan
|
||
pH
|
Benedit
|
Biuret
|
|||
1.
|
Nur
Kamril
|
5
|
Hijau
Gelap
|
Kuning
|
pH
: Dehidrasi
Benedit : - gula
Biuret
: - protein
|
2.
|
Suharna
|
6
|
Hijau
Terang
|
Kuning
|
pH
: Dehidrasi
Benedit : - gula
Biuret
: - protein
|
PENUTUP
Kesimpulan :
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan,
dapat ditarik kesimpulan bahwa semua siswa yang telah mengadakan tes urine,
rata –rata kekurangan air/ dehidrasi. Untuk menghindari hal tersebut, maka
dianjurkan untuk minum air 2 liter perhari. Biasanya warna urine normal
berkisar dari warna bening sampai warna kuning pucat
Catatan=
Bau seperti pesing yang bemberikan warna pada urin yaitu empedu
DOKUMENTASI PRAKTEK
Gambar Uji protein yang ada dalam urine :
Gambar Uji Glukosa yang ada dalam Urine
Gambar Uji Amonia pada Urine :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar